Waspada! Gilang ‘Bungkus’ Kembali Beraksi, Menjerat Korban di Media Sosial
Nama Gilang Aprilian Nugraha Pratama kembali menggemparkan jagat maya! Pria yang sempat viral pada 2020 karena fetish anehnya, yaitu membungkus korban layaknya pocong, kini kembali beraksi setelah bebas dari penjara. Kali ini, ia menggunakan akun media sosial X untuk mencari target baru dengan modus yang hampir serupa.
Seorang pemuda berinisial R (20), pemilik akun X @sehitamsabit, mengungkapkan bahwa dirinya nyaris menjadi korban Gilang pada 11 Maret 2025, sekitar pukul 01.12 WIB. Beruntung, R langsung menyadari adanya kejanggalan dan mengabaikan ajakan mencurigakan tersebut. Dalam thread yang diunggahnya, R membagikan kronologi percakapannya dengan seseorang yang diduga kuat sebagai Gilang Bungkus. Tak hanya itu, ia juga menunjukkan bukti berupa testimoni korban lain yang telah terjerat oleh modus predator ini.
Modus Lama, Wajah Baru
R menceritakan bahwa semuanya bermula dari sebuah kompetisi menulis cerpen yang diikutinya. Saat pengumuman pemenang, ia mengunggah poster kemenangan ke Instagram dan menandai penyelenggara. Rupanya, dari sinilah akun mencurigakan bernama ‘penuliskelam’ mulai mendekatinya dengan dalih mengucapkan selamat.
Pada 3 Maret 2025, akun ‘penuliskelam’ mengirim pesan melalui Instagram dan akhirnya mengajak R untuk melanjutkan obrolan ke WhatsApp. R yang mulai curiga, tetap meladeni percakapan untuk menggali informasi lebih dalam.
Tak lama kemudian, ‘penuliskelam’ memperkenalkan dirinya sebagai Aprilian Pratama, seorang penulis lepas yang tengah mengerjakan proyek penulisan. Dengan cara halus, ia mulai mengarahkan obrolan ke fetish anehnya, yakni meminta korban untuk melakukan praktik mengkafani diri sendiri.
Ancaman dan Teror bagi Korban
Mengetahui identitas asli sosok yang menghubunginya, R langsung memutus komunikasi. Namun, modus predator ini tak berhenti sampai di situ. Seorang korban lain yang menghubungi R mengaku bahwa dirinya diteror dan diancam untuk tetap diam. Gilang diduga menggunakan taktik mengintimidasi, termasuk ancaman menyebarkan aib dan data pribadi jika korban berani buka suara.
“Dia mencoba menekan korban dengan ancaman menyebarkan informasi pribadi dan fitnah. Ini taktiknya agar korban takut melapor,” ungkap R.
Sasaran Baru: Komunitas Sastra
Berdasarkan temuan R, Gilang kini lebih aktif di komunitas sastra dan lingkup akademik yang berhubungan dengan bahasa dan penulisan. Dengan latar belakang pendidikan di bidang bahasa dan sastra, ia memanfaatkan kesamaan minat ini untuk mendekati calon korban.
“Teman-teman yang bergelut di dunia sastra, tolong lebih waspada. Pelaku sangat aktif berkeliaran di ranah ini, mencari korban baru dengan cara yang lebih halus dan terstruktur,” tambah R dalam peringatannya.
Jejak Gelap Gilang Bungkus
Kasus fetish pocong Gilang pertama kali mencuat pada 2020, saat ia membujuk orang asing untuk dibungkus kain kafan demi kepuasan pribadinya. Ia akhirnya ditangkap di rumah bibinya di Kapuas, Kalimantan Tengah, oleh tim dari Polrestabes Surabaya. Majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya kemudian menjatuhkan vonis 5 tahun 6 bulan penjara.
Kini, setelah bebas, ia kembali beraksi dengan modus baru yang lebih licik dan terencana. Kembalinya predator ini menjadi alarm bagi semua orang, terutama mereka yang aktif di komunitas sastra dan penulisan.
Waspada dan Laporkan!
Jika Anda atau orang di sekitar mengalami teror serupa, jangan ragu untuk segera melaporkan ke pihak berwenang. Jangan biarkan predator ini kembali berkeliaran dan mencari korban baru!
